Laman

Tuesday, February 16, 2010

Abu Nawas Mendemo Tuan Kadi


Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang  tamu  datang  ke  rumahnya.  Yang  seorang  adalah  wanita  tua  penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda berkebangsaan Mesir. Wanita  tua  itu  berkata  beberapa  patah  kata  kemudian  diteruskan  dengan  si pemuda  Mesir.  Setelah  mendengar  pengaduan  mereka,  Abu  Nawas  menyuruh murid-muridnya menutup kitab mereka.
"Sekarang  pulanglah  kalian.  Ajak  teman-teman  kalian  datang  kepadaku  pada malam  hari  ini  sambil  membawa  cangkul,  penggali,  kapak  dan  martil  serta batu."  
Murid-murid Abu Nawas merasa heran, namun mereka begitu patuh kepada Abu Nawas. Dan mereka merasa yakin gurunya selalu berada membuat kejutan dan berddfa di pihak yang benar.
Pada  malam  harimya  mereka  datang  ke  rumah  Abu  Nawas  dengan  membawa peralatan yang diminta oleh Abu Nawas.
Berkata Abu Nawas,"Hai kalian semua! Pergilah malam hari ini untuk merusak Tuan Kadi yang baru jadi."
"Hah? Merusak rumah Tuan Kadi?" gumam semua muridnya keheranan.
"Apa?  Kalian  jangan  ragu.  Laksanakan  saja  perintah  gurumu  ini!"  kata  Abu Nawas  menghapus  keraguan  murid-muridnya.  Barangsiapa  yang  mencegahmu, jangan kau perdulikan, terus pecahkan saja rumah Tuan Kadi yang baru. Siapa yang  bertanya,  katakan  saja  aku  yang  menyuruh  merusak.  Barangsiapa  yang hendak melempar kalian, maka pukullah mereka dan iemparilah dengan batu." 

Tidak sempat membaca!!!!!
klik teks dibawah ini untuk mendownload file PDF 
DOWNLOAD 

Habis berkata demikian, murid-murid Abu Nawas bergerak ke arah Tuan Kadi. Laksana demonstran mereka berteriak-teriak menghancurkan rumah Tuan Kadi.

Orang-orang  kampung  merasa  heran  melihat  kelakukan  mereka.  Lebih-lebih ketikatanpa basa-basi lagi mereka iangsung merusak rumah Tua Kadi. Orang-orang kampung itu berusaha mencegah perbuatan mereka, namun karena jumlah
murid-murid Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tak berani mencegah.
Melihat  banyak  orang  merusak  rumahnya,  Tuan  Kadi  segera  keluar  dan bertanya,"Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?" Murid-murid itu menjawab,"Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh kami!"
Habis menjawab begitu mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga rumah itu roboh dan rata dengan tanah. Tuan Kadi hanya bisa marah-marah karena tidak orang yang berani membelanya.
"Dasar Abu Nawas provokator, orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda."
Benar,  esok  harinya  Tuan  Kadi  mengadukan  kejadian  semalam  sehingga  Abu
Nawas dipanggil menghadap Baginda.
Setelah  Abu  Nawas  menghadap  Baginda,  ia  ditanya.  "Hai  Abu  Nawas  apa sebabnya kau merusak rumah Kadi itu"
 Abu  Nawas  menjawab,"Wahai  Tuanku,  sebabnya  ialah  pada  suatu  malam hamba bermimpi, bahwasanya Tuan Kadi menyuruh hamba merusak rumahnya. Sebab rumah itu tidak cocok baginya, ia menginginkan rumah yang lebih bagus lagi.Ya, karena mimpi itu maka hamba merusak rumah Tuan Kadi."
Baginda  berkata,"  Hai  Abu  Nawas,  bolehkah  hanya  karena  mimpi  sebuah perintah dilakukan? Hukum dari negeri mana yang kau pakai itu?"
Dengan tenang Abu Nawas menjawab,"Hamba juga memakai hukum Tuan Kadi yang baru ini Tuanku."
Mendengar perkataan Abu Nawas seketika wajah Tuan Kadi menjadi pucat. la terdiam seribu bahasa.
"Hai Kadi benarkah kau mempunyai hukum seperti itu?" tanya Baginda.
Tapi Tuan Kadi tiada menjawab, wajahnya nampak pucat, tubuhnya gemetaran karena takut.
"Abu Nawas! Jangan membuatku pusing! Jelaskan kenapa ada peristiwa seperti ini !" perintah Baginda.
"Baiklah  ......  "Abu  Nawas  tetap  tenang.  "Baginda....  beberapa  hari  yang  lalu ada  seorang  pemuda  Mesir  datang  ke  negeri  Baghdad  ini  untuk  berdagang sambil  membawa  harta  yang  banyak  sekali.  Pada  suatu  malam  ia  bermimpi kawin  dengan  anak  Tuan  Kadi  dengan  mahar  (mas  kawin)  sekian  banyak.  Ini hanya  mimpi  Baginda.  Tetapi  Tuan  Kadi  yang  mendengar  kabar  itu  langsung mendatangi si pemuda Mesir dan meminta mahar anaknya. Tentu saja pemuda Mesir  itu  tak  mau  membayar  mahar  hanya  karena  mimpi.  Nah,  di  sinilah terlihat  arogansi  Tuan  Kadi,  ia  ternyata  merampas  semua  harta  benda  milik pemuda Mesir sehingga pemuda itu menjadi seorang pengemis gelandangan dan akhirnya ditolong oleh wanita tua penjual kahwa."
Baginda terkejut mendengar penuturan Abu Nawas, tapi masih belum percaya seratus persen, maka ia memerintahkan Abu Nawas agar memanggil si pemuda Mesir.  Pemuda  Mesir  itu  memang  sengaja  disuruh  Abu  Nawas  menunggu  di depan  istana,  jadi  mudah  saja  bagi  Abu  Nawas  memanggil  pemuda  itu  ke hadapan Baginda.
Berkata  Baginda  Raja,"Hai  anak  Mesir  ceritakanlah  hal-ihwal  dirimu  sejak engkau datang ke negeri ini."
Ternyata  cerita  pemuda  Mesir  itu  sama  dengan  cerita  Abu  Nawas.  Bahkan pemuda  itu  juga  membawa  saksi  yaitu  Pak  Tua  pemilik  tempat  kost  dia menginap.
"Kurang  ajar!  Ternyata  aku  telah  mengangkat  seorang  Kadi  yang  bejad moralnya."
Baginda sangat murka. Kadi yang baru itu dipecat dan seluruh harta bendanya dirampas dan diberikan kepada si pemuda Mesir.
Setelah  perkara  selesai,  kembalilah  si  pemuda  Mesir  itu  dengan  Abu  Nawas pulang ke rumahnya. Pemuda Mesir itu hendak membalas kebaikan Abu Nawas.
Berkata   Abu   Nawas,"Janganlah   engkau   memberiku   barang   sesuatupun kepadaku. Aku tidak akan menerimanya sedikitpun jua." 

Pemuda  Mesir  itu  betul-betul  mengagumi  Abu  Nawas.  Ketika  ia  kembali  ke negeri  Mesir  ia  menceritakan  tentang  kehebatan  Abu  Nawas  itu  kepada penduduk Mesir sehingga nama Abu Nawas menjadi sangat terkenal. 

Tidak Sempat Membaca!!!!! Download Filenya
klik Download dibawah ini 
DOWNLOAD






No comments:

Post a Comment

Mohon Tinggalkan Komenternya.......