Laman

Tuesday, February 16, 2010

Membalas perbuatan Raja

Abu Nawas hanya tertunduk sedih mendengarkan penuturan istrinya. Tadi pagi beberapa  pekerja  kerajaan  atas  titan  langsung  Baginda  Raja  membongkar rumah dan terus menggali tanpa bisa dicegah. Kata mereka tadi malam Baginda bermimpi  bahwa  di  bawah  rumah  Abu  Nawas  terpendam  emas  dan  permata yang  tak  ternilai  harganya.  Tetapi  setelah  mereka  terus  menggali  ternyata emas dan permata itu tidak ditemukan. Dan Baginda juga tidak meminta maaf kepada  Abu  Nawas.  Apabila  mengganti  kerugian.  inilah  yang  membuat  Abu Nawas memendam dendam.

Tidak sempat membaca!!!!!
klik teks dibawah ini untuk mendownload file PDFnya
DOWNLOAD

Lama  Abu  Nawas  memeras  otak,  namun  belum  juga  ia  menemukan  muslihat untuk  membalas  Baginda.  Makanan  yang  dihidangkan  oleh  istrinya  tidak dimakan  karena  nafsu  makannya  lenyap.  Malam  pun  tiba,  namun  Abu  Nawas tetap  tidak  beranjak.  Keesokan  hari  Abu  Nawas  melihat  lalat-lalat  mulai menyerbu makanan Abu Nawas yang sudah basi. la tiba-tiba tertawa riang.
"Tolong  ambilkan  kain  penutup  untuk  makananku  dan  sebatang  besi."  Abu Nawas berkata kepada istrinya.
"Untuk apa?" tanya istrinya heran.
"Membalas  Baginda  Raja."  kata  Abu  Nawas  singkat. 
Dengan  muka  berseri-seri Abu Nawas berangkat menuju istana. Setiba di istana Abu Nawas membungkuk hormat dan berkata,
"Ampun Tuanku, hamba menghadap Tuanku Baginda hanya untuk mengadukan perlakuan  tamu-tamu  yang  tidak  diundang.  Mereka  memasuki  rumah  hamba tanpa ijin dari hamba dan berani memakan makanan hamba."
"Siapakah  tamu-tamu  yang  tidak  diundang  itu  wahai  Abu  Nawas?"  sergap Baginda kasar.
"Lalat-lalat ini, Tuanku." kata Abu Nawas sambil membuka penutup piringnya. "Kepada siapa lagi kalau bukan kepada Baginda junjungan hamba, hamba mengadukan perlakuan yang tidak adil ini."
"Lalu keadilan yang bagaimana yang engkau inginkan dariku?"
"Hamba hanya menginginkan ijin tertulis dari Baginda sendiri agar hamba bisa dengan   leluasa   menghukum   lalat-lalat   itu."   Baginda   Raja   tidak   bisa mengelakkan  diri  menotak  permintaan  Abu  Nawas  karena  pada  saat  itu  para menteri sedang berkumpul di istana. Maka dengan terpaksa Baginda membuat surat  ijin  yang  isinya  memperkenankan  Abu  Nawas  memukul  lalat-lalat  itu  di manapun mereka hinggap.
Tanpa  menunggu  perintah  Abu  Nawas  mulai  mengusir  lalat-lalat  di  piringnya hingga  mereka  terbang  dan  hinggap  di  sana  sini.  Dengan  tongkat  besi  yang sudah  sejak  tadi  dibawanya  dari  rumah,  Abu  Nawas  mulai  mengejar  dan memukuli lalat-lalat itu. Ada yang hinggap di kaca.
Abu  Nawas  dengan  leluasa  memukul  kaca  itu  hingga  hancur,  kemudian  vas bunga yang indah, kemudian giliran patung hias sehingga sebagian dari istana dan perabotannya remuk diterjang tongkat besi Abu Nawas. Bahkan Abu Nawas tidak merasa malu memukul lalat yang kebetulan hinggap di tempayan Baginda Raja.
Baginda  Raja  tidak  bisa  berbuat  apa-apa  kecuali  menyadari  kekeliruan  yang telah  dilakukan  terhadap  Abu  Nawas  dan  keluarganya.  Dan  setelah  merasa puas, Abu Nawas mohon diri. Barang-barang kesayangan Baginda banyak yang hancur.  Bukan  hanya  itu  saja,  Baginda  juga  menanggung  rasa  malu.  Kini  ia sadar  betapa  kelirunya  berbuat  semena-mena  kepada  Abu  Nawas.  Abu  Nawas yang  nampak  lucu  dan  sering  menyenangkan  orang  itu  ternyata  bisa  berubah menjadi  garang  dan  ganas  serta  mampu  membalas  dendam  terhadap  orang yang mengusiknya.
Abu  Nawas  pulang  dengan  perasaan  lega.  Istrinya  pasti  sedang  menunggu  di rumah untuk mendengarkan cerita apa yang dibawa dari istana.
Tidak sempat membaca!!!!!
klik teks dibawah ini untuk mendownload file PDFnya
DOWNLOAD

1 comment:

  1. good blog...

    here can find some celebrity child photo

    wcwk Team
    [url=]http://wcwk.blogspot.com/

    ReplyDelete

Mohon Tinggalkan Komenternya.......