Laman

Tuesday, February 16, 2010

Mengecoh Raja


Sejak  peristiwa  penghancuran  barang-barang  di  istana  oleh  Abu  Nawas  yang dilegalisir  oleh  Baginda,  sejak  saat  itu  pula  Baginda  ingin  menangkap  Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara.
Sudah  menjadi  hukum  bagi  siapa  saja  yang  tidak  sanggup  melaksanakan  titah Baginda, maka tak disangsikan lagi ia akan mendapat hukuman. Baginda tahuAbu  Nawas  amat  takut  kepada  beruang.  Suatu  hari  Baginda  memerintahkan prajuritnya menjemput Abu Nawas agar bergabung dengan rombongan Baginda Raja Harun Al Rasyid berburu beruang. Abu Nawas merasa takut dan gemetar tetapi ia tidak berani menolak perintah Baginda.
Dalam  perjalanan  menuju  ke  hutan,  tiba-tiba  cuaca  yang  cerah  berubah menjadi mendung. Baginda memanggil Abu Nawas. Dengan penuh rasa hormat Abu Nawas mendekati Baginda.
Tidak sempat membaca!!!!!
klik teks dibawah ini untuk mendownload file PDFnya
"Tahukah  mengapa  engkau  aku  panggil?"  tanya  Baginda  tanpa  sedikit  pun senyum di wajahnya.
"Ampun Tuanku, hamba belum tahu." kata Abu Nawas.
"Kau pasti tahu bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Hutan masih jauh dari sini.  Kau  kuberi  kuda  yang  lamban.  Sedangkan  aku  dan  pengawal-pengawalku akan  menunggang  kuda  yang  cepat.  Nanti  pada  waktu  santap  siang  kita berkumpul   di   tempat   peristirahatanku.   Bila   hujan   turun   kita   harus menghindarinya dengan cara kita masing-masing agar pakaian kita tetap kering. Sekarang kita berpencar." Baginda menjelaskan.
Kemudian  Baginda  dan  rombongan  mulai  bergerak.  Abu  Nawas  kini  tahu Baginda  akan  menjebaknya.  la  harus  mancari  akal.  Dan  ketika  Abu  Nawas sedang berpikir, tiba-tiba hujan turun.
Begitu  hujan  turun  Baginda  dan  rombongan  segera  memacu  kuda  untuk mencapai tempat perlindungan yang terdekat. Tetapi karena derasnya hujan, Baginda dan para pengawalnya basah kuyup. Ketika santap siang tiba Baginda segera  menuju  tempat  peristirahatan.  Belum  sempat  baju  Baginda  dan  para pengawalnya kering, Abu Nawas datang dengan menunggang kuda yang lamban. Baginda  dan  para  pengawal  terperangah  karena  baju  Abu  Nawas  tidak  basah. Padahal  dengan  kuda  yang  paling  cepat  pun  tidak  bisa  mencapai  tempat berlindung yang paling dekat.
Pada hari kedua Abu Nawas diberi kuda yang cepat yang kemarin ditunggangi Baginda Raja. Kini Baginda dan para pengawal-pengawalnya mengendarai kuda-kuda  yang  lamban.  Setelah  Abu  Nawas  dan  rombongan  kerajaan  berpencar, hujan  pun  turun  seperti  kemarin.  Malah  hujan  hari  ini  lebih  deras  daripada kemarin.  Baginda  dan  pengawalnya  langsung  basah  kuyup  karena  kuda  yang ditunggangi tidak bisa berlari dengan kencang.
Ketika saat bersantap siang tiba, Abu Nawas tiba di tempat peristirahatan lebih dahulu  dari  Baginda  dan  pengawalnya.  Abu  Nawas  menunggu  Baginda  Raja. Selang beberapa saat Baginda dan para pengawalnya tiba dengan pakaian yang basah kuyup. Melihat Abu Nawas dengan pakaian yang tetap kering Baginda jadi penasaran.  Beliau  tidak  sanggup  lagi  menahan  keingintahuan  yang  selama  ini disembunyikan.
"Terus terang begaimana caranya menghindari hujan, wahai Abu Nawas." tanya Baginda.
"Mudah Tuanku yang mulia." kata Abu Nawas sambil tersenyum.
"Sedangkan  aku  dengan  kuda  yang  cepat  tidak  sanggup  mencapai  tempat berteduh terdekat, apalagi dengan kuda yang lamban ini." kata Baginda.
  "Hamba  sebenarnya  tidak  melarikan  diri  dari  hujan.Tetapi  begitu  hujan  turun hamba  secepat  mungkin  melepas  pakaian  hamba  dan  segera  melipatnya,  lalu mendudukinya. Ini hamba lakukan sampai hujan berhenti." Diam-diam Baginda Raja mengakui kecerdikan Abu Nawas.
Tidak sempat membaca!!!!!
klik teks dibawah ini untuk mendownload file PDFnya

No comments:

Post a Comment

Mohon Tinggalkan Komenternya.......